Friday 30 January 2015

Saya, si mellow moody blogger :)

Setiap orang punya tujuan berbeda-beda ketika menulis blog. 
Kalau saya menulis blog lebih seperti menulis diary. Dan entah kenapa biasanya mood menulis itu datang kalau hati sedang mellow atau feeling romantic :)

Cara saya menulis di blog sih gak bagus-bagus banget dibanding para blogger sejati lainnya yang kalau menulis seperti para novelist. Saya hanya mencoba menulis dengan jujur sesuai perasaan saya pada waktu menulis yang seringnya terdengar sederhana banget untuk yang membaca. Tapi yah, itulah saya... si mellow moody blogger yang masih amatiran banget ;)

Kebiasaan senang menulis sudah ada sejak saya SMP. Dulu saya bisa menghabiskan banyak buku diary karena hampir setiap hari saya rajin menulis. Buku diary menjadi teman setia berbagi saya di masa remaja. Banyaknya sih kisah cinta monyet saya dulu. Sering sekali buku diary-nya saya sembunyikan karena takut dibaca oleh orangtua, tapi seringnya sih ketawan aja dimana buku diary-nya disimpan...hihihi...maklum deh ya, akal anak kecil masih sederhana banget sementara orangtua kan pikirannya udah lebih advance jadinya gak bisa diakalin. 

Kebiasaan ini berhenti ketika saya akan menikah. Semua buku diary yang saya punya saya tunjukan kepada suami saya (waktu itu adalah suami pertama) untuk dibaca. Lumayan banyak buku diary yang saya punya. Dan pada saat itu seperti menjadi suatu momentum penutup cerita hidup lama saya karena saya membakar semua buku diary-nya.

Kadang-kadang ada perasaan rindu untuk menulis lagi setelah menikah, tapi seringnya terlupakan karena kesibukan bekerja dan menjadi seorang ibu. Dan beberapa tahun yang lalu, blogging belum ada dan sehits sekarang. Saya mulai mengenal blogging sekitar 6 tahun yang lalu, ketika saya pindah ke Switzerland. Rasanya seperti menemukan teman lama ketika saya tahu menulis di blogging seperti menulis diary. 

Awalnya saya cukup rajin menulis sampai Malika lahir dan mulai menjadi jarang ketika Malika mulai tumbuh besar. Dan kembali rasa rindu menulis blog datang sesekali. Rasanya ada kenikmatan tersendiri dengan menulis. Saya bisa menuangkan perasaan tanpa harus mengeluarkan energy dengan bersuara. Bisa menghapus dan mengulang kembali ketika tulisannya terdengar aneh atau gak enak ditelinga saya. Menulis seperti tempat penyaluran sisi melankolis saya. Sisi romantisme saya.

Hihihi...saya suka tersenyum sendiri kalau inget perkataan salah satu sahabat saya :"Li, elo tuh tomboy yang romantis"...

Iya, saya dulu tomboy. Waktu remaja dulu, saya suka kesel sendiri kenapa gak ada cowo yang naksir saya. Padahal saya juga pengen taksir-taksiran kaya temen-temen cewek yang lainnya. Rasanya saya gak jelek-jelek amat waktu itu (perasaan aja sihhh..bener apa gak nya cuma Tuhan yang tahu :p). Dan saya juga masih pake rok dan rambut panjang. Artinya, masih keliatan ceweknya lah. 
Sampai pada suatu hari ketika jaman Friendster yang ngethitz di awal tahun 2004 (kalau gak salah), beberapa temen cowok jaman sekolah dulu bikin testimony di wall saya yang semuanya bilang takut sama saya karena saya dulu suka Tae Kwon Do!... Oh Em Ji!!!.... oh Tuhan...ehbutetiiiii...bukan berarti kali, gegara suka Tae Kwon Do terus gue jadi gak suka laki!!!....hiyaatttt...deziiinggg!!!

Ah, tapi sudahlah...itu cerita masa lalu. Walau dulu gak jadi kembang di antara kumbang, yang penting sekarang, saya sudah menjadi kembang dari kumbang jantan yang baik hati (cieeee...gusrakkkk...byarrr...masuk got, kegeeran lumpat-lumpat gak liat samping).

Hahhh...*narik nafas panjang*....
Menulis itu bisa bikin dada lapang dan lega. Seperti kalau kita berdoa. Seperti kalau kita sedang monolog. Gak ada yang memotong bicara kita. Kita bisa menuangkan apa saja yang kita rasakan. 

Inilah blogging saya. Tulisan saya si mellow moody blooger. 

Malam ini, saya menulis karena harus tetep melek terjaga menunggu waktu untuk menjemput anak gadis saya pesta Fasnacht. Rasanya saya cukup terhibur dengan bikin blog malam ini, karena hanya berduaan saja dengan si bungsu. Sementara suami dan si tengah berada di Italy di rumah mertua saya. 

Bailah, sepertinya saya harus siap-siap sekarang untuk menjemput si sulung. Selamat malam semuanya. See you in my other stories...