Sunday 7 December 2014

My sweet December

Selalu saja di musim winter perasaan menjadi lebih mudah mellow. Mungkin karena pengaruh suasana di luar yang mendung, dingin dan sepi membuat hatipun terbawa. 

Suami pernah bilang kalau autumn dan winter adalah waktu yang pas untuk merekflesikan diri. Seperti hewan dan tumbuhan yang "menarik" dan "mengistirahatkan" diri mereka sendiri untuk persiapan kehidupan baru yang lebih indah di musim spring dan summer. Jadi jangan aneh kalau kitapun menjadi lebih banyak menutup diri di musim ini. 

Dan Desember selalu menjadi bulan favorit untuk saya. Bukan hanya karena gue ulangtahun di bulan ini, tapi juga karena semua orang yang gue lihat terlihat antusias karena natal dan liburan segera tiba.

Rumah-rumah, gedung-gedung, jalanan, pertokoan dan perkantoran terlihat lebih terang benderang karena orang-orang memasang ekstra lampu untuk menyambut natal dan tahun baru. Dan entah kenapa, dari kecil gue selalu merasa sangat hidup dan bersemangat ketika melihat banyak lampu berpijar. Gue bisa betah duduk di dalam mobil mengelilingi kota yang penuh dengan pijar cahaya lampu berjam-jam lamanya. 

Dulu, Desember selalu menjadi ajang hura-hura tanpa batas. Disko sampai pagi bahkan lanjut ke after party sampai siang adalah jadwal wajib setiap akhir tahun. Kalau mengingat kembali masa itu, saya bersyukur pernah mengalaminya. Bukan karena hal itu membuat saya bangga, tapi karena pengalaman itu bisa membuat saya menghargai kehidupan saya sekarang. Saya gak perlu lagi mencari keriaan di luar untuk merasakan bahagia. Saya jadi mengerti kalau kebahagian sejati adalah di dalam hati. 

Entahlah...mungkin untuk orang lain akan menilai perasaan yang saya punya ini terdengar lebay atau sok asik, tapi memang inilah nyatanya. 

Padamnya keinginan untuk merayakan ulangtahun dengan ekstra arrangement & tak ada lagi keinginan untuk merayakan pergantian tahun dengan pesta seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada lagi gegap gempita dan keriaan, semuanya dilewati dengan tenang dan hening... and I did not feel miss anything.

Sejak dua tahun yang lalu, bulan Desember terasa lebih spesial untuk saya karena saya bisa mengalahkan keingingan duniawi saya. 
Saya bisa berbicara dengan hati nurani saya sendiri dengan jernih, melihat diri saya sendiri dengan cermin yang lebih terang dan mensyukuri nikmat yang saya punya dengan lebih jujur dan rendah hati. 

Desember, kamu selalu ada di penghujung akhir sebuah waktu tapi juga selalu menjadi tanda mulainya awal yang baru... 

December, you make people wish and you give people hopes...December you will always be my sweet month..




No comments:

Post a Comment